A. Endokrinologi
Kehamilan
Pembelajaran
endokrinologi kehamilan dipelajari untuk mengetahui perubahan hormone ibu
terutama pada bagian unit uteroplasenta. Endokrinologi sangat berperan pada
perubahan hormone ibu hamil, salah satunya perubahan metabolism pada tubuh Wanita
yang menyebabkan kenaikan bb alami. Pada pembelajaran kali ini kita akan me-review
fisiologi haid, fisiologi sebelum
kehamilan yang paling berperan dalam perubahan hormone uteroplasenta. Ada 2 tahap,
pertama primordial dan kedua perkembangan folikel (hari ke-5 siklus). Fisiologi
haid dibagi menjadi 2 fase. Fase ovarium yang nantinya akan mengatur perkembangan
folikel dan endometrium untuk menstruasu dan menyeleksi folikel. Setelah hari
ke-5 otomatis folikel (300-400 telur) stop berkembang dan folikel lain terbuahi. Lalu yang terbuahi
akan mengaktifkan hormone estrogen dan LH yang perlahan-lahan hasilkan progesterone.
Estrogen yang dimaksud adalah E1 (estrone) dan E3. Sedangkan E2 (estrodiol)
aktif pada Wanita tidak hamil.
Fase awal adalah fase perkembangan folikel
yang dilanjuti pada fase puncak estrogen, dimana endometrium mempersiapkan diri
dan membentuk a. spiralis. Seiring dengan peningkatan estrogen sel teka
menumbuhkan progesterone dan menghasilkan GnRH. Setelah selesai, sel teka akan
memicu ovulasi tanpa pembuahan. Estrogen dan progesterone menurun dan
menyiptakan dinding pembuluh darah rapuh sehingga terjadilah haid.
Slide 6 = Gambar
Perkembangan telur. Bila estrogen tak terkendali maka akan memicu kanker.
Slide 7. Diantara
external os dan internal os terdapat cavity of cervix, yang berfungsi sebagai
tempat menyimpan sperma selama 2-3 hari dan tidak semua sperma masuk ke uterus
(hanya yang ditangkap lender serviks yang masuk uterus dan hanya satu yang
berhasil membuahi telur).
Fertilisasi
adalah pembuahan yang terjadi umumnya pada ampulla tuba. Ovum dibuahi 12 jam
setelah ovulasi atau bila tidak akan segera mati dalam kurn waktu 24 jam. Dalam
saluran reproduksi Wanita, spermatozoa mengalami kapasitasi sebelum membuahi
ovum sehingga dilepaskannya enzim corona penetrating enzim (CPE) utnuk bisa
menembu korona radiata dan hyaluronidase untuk mencerna zona pelusida.
Slide 9. Faktor kenormalan
sperma dapat menembus telur. Isi sperma harus ada materi genetic.
Slide 10.
Perubahan hormone terjadi setelah implantasi.
Slide 11.
Fertilisasi terjadi kebanyakan di daerah tuba fallopi yaitu pars ampulla. Jadi,
setelah sel telur dan sel sperma menyatu, pembelahan sel akan otomatis terjadi.
Silia pada tuba akan bawa telur ke pars isthmica dan otomatis progesterone terbentuk.
Fungsi progesterone adalah (A) menyiapkan perlengketan embrio, (B) Ubah oosit,
(C) Menghasilkan hormone estrogen yang membuat silia mudah bergerak Ketika sampai
ke kavum endometrium. Namun beberapa
keadaan dapat menyebabkan kehamilan ektopik (diluar endometrium) karena
kontrasepsi dengan progesterin yaitu progestin yang membuat pergerakan embrio
membelah.
Slide 12. Pada
h-7, embrio (sudah jadi blastokit) yang lengket dilapisi blastomere lalu
plasenta yang hasilkan HCG agar kehamilan terdeteksi.
Pada H-10, terbentuk
2 lapis thropoblast. Dimana plasenta mengontrol hormone yaitu cytrotrophoblast
dan Cyncitrophoblast.
Sejumlah besar hormone
dihasilkan oleh plasenta. Termasuk diantaranya hormone yang analog dengan hormone
hipotalamus dan hipofisis serta hormone steroid. Slide 15
Hormon-hormon
steroid selama kehamilan yaitu :
1.
steroidogenesis pada unit fetoplasental (yang
paling berperan pada perubahan hormone, ibu hanya beradaptasi).
2.
Kompartemen fetal, kompartemen plasental dan
kompartemen maternal
3.
Tidak mengikuti mekanisme konvensional
4.
Sumber building material : sirkulasi maternal.
Slide 17-20 baca
aja tentang proses steroidogenesis
PROGESTERON
Progesteron
penting karena menguatkan janin. Progesteron berasal dari kolestrol (97%).
Diproduksi secara melimpah oleh corpus luteum sampai 10 mg. Kehamilan sangat
bergantung korpus luteum hingga kehamilan minggu ke-7. Dari minggu ke-7 sampai
minggu 10 tugas mengurus janin akan terbagi dan setelah minggu ke 10, plasenta
berfungsi sebagai sumber utama karena tidak ada progesterone. Biasanya bila
terjadi abortus bukan secara alami
(ada sebab lain). Adanya progesteon membuat Estrogen (estradiol) dapat mengatur
produksi progesteron pada plasenta. Progesteron memberikan contoh kendali dan
pengarahan janin pada endokrinologi kehamilan. Pembahasan progesterone lebih
rinci karena Kontrol dari hormon-hormon tropik , mekanismenya belumlah jelas. Desidua dan membran janin alah pencetus
terbentuknya progesteron. Hal ini mem bentuk proses Steroidogenesis yang
memegang peranan penting dalam meregulasi partus.
Slide 23. Sistem
perubahan hormone yang penting di plasenta.
Secara jelas,
peran progesterone pada kehamilan adalah menyiapkan endometrium untuk
melaksanakan implantasi, mensupresi imun maternal agar janin hidup karena
embrio termasuk benda asing bagi ibu, Hcg pada hari ke-10 setelah ovulasi akan
mendeteksi kehamilan (CL), sebagai precursor fetal adrenal gluco-mineral
corticoids.
ESTROGEN
Produksi
estrogen dalam kehamilan berada dalam kendali fetus. Prekursor dasar dari
estrogen adalah androgen 19-karbon. Kehamilan dini androgen dari sirkulasi ibu.
Pada minggu ke-20, Sebagian besar dari estrogen yang diekskresikan urin
maternal berasal dari androgen fetus. Sekitar 90% ekskresi estriol berasal dari
DHAS fetal adrenal gland. Terpicu oleh aktivitas sulfutase. Adrenal fetus
memberikan DHAS sebagai precursor estrone dan estradiol. Estriol merupakan
estrogen yang paling banyak diproduksi di kehamilan. Enzim yang berperan dalam
sintesis estrogen adalah sitokrom P450 aromatase (P450 arom).
Slide 27-28. Androstenedione
Testosterone dari plasenta akan mengaktifkan Estrone Estradiole pada plasenta
dan Ibu
Kortex adrenal
fetus (fetal-definitive zone)
Thin outer zone
Merupakan sumber kortisol dan cikal bakal kortex dewasa. DHA dan DHAS merupakan produk- utama dari zone
fetal. Pertengahan kedua masa kehamilan, ACTH diperlukan untuk terjadinya
perkembangan morfologis dan mekanisme steroidogenesis kelenjar adrenal fetus. Steroidogenesis
pada kelenjar adrenal melibatkan
regulasi parakrin dan autokrin oleh berbagai faktor-faktor pertumbuhan.
Kortex adrenal
fetus adalah bagian yang paling aktif produksi hormone metabolism dengan
plasenta. Aktif dengan activin steroidogenesis dan mitogenesis. IGF-1 dan
IGF-II memediasi efek tropic ACTH pada paruh ke-2 kehamilan. Estrogen
konsentrasi tinggi hambat aktifitas 3 β-OH steroid dehidrasi.
Pengukuran
Estrogen dalam kehamilan
Pengukuran kadar
estrogen dengan mengoleksi urine dalam waktu 24 jam merupakan metode pengukuran
standar untuk menilai kesejahteraan janin. Dengan menggunakan immune assay
unconjugated estriol, penilaian terhadap kadar estriol maternal telah digantikan.
Defisiansi
Sulfatase Plasenta
Faktor resiko
terjadinya defisiensi Sulfatase Plasenta adalah adanya suatu penyakit metabolik
X-linked. Secara epidemiologi, Ikhtyosis yang terjadi dalam 1 dari
2000-3000 kelahiran bayi laki-laki. Ditemukan bahwa Tidak dapat meng hidrolisa
DHEAS/16 OH DHEAS, gagal membentuk estrogen. Juga Ditemukan pada saat pasien
melewati masa aterm dan memiliki kadar estrogen yang sangat rendah . Gagal
dilahirkan dan memerlukan proses kelahiran melalui seksio sesaria jarang
terjadi walaupun memungkinkan terjadi. Adanya
riwayat dalam keluarga diagnose prenatal juga perlu diperhatikan.
Hormon-hormon
protein selama kehamilan yang penting ada dua yaitu sintritrofoblas yang berada
diplasenta sebagai basic plasenta stem cell dan sinsitiotrofoblas yang
merupakan sel-sel fungsional dari plasenta, tempat utama diproduksinya hormone
dan protein (inhibin, activin, neurohormones). Direct contact dgn sirkulasi
maternal.
Releasing
hormones yang mirip dengan hormone hipotalamus dalam kondisi normal memproduksi
(GnRH), (CRH), (TRH) dan somatostatin. Keempat hormone ini juga diproduksi oleh
plasenta, yang secara rinci akan dijelaskan seperti dibawah berikut :
1.
GnRH
meregulasi steroidogenesis plasenta release prostaglandin dan hCG. Pengeluaran
GnRH akan ditingkatkan oleh estrogen,aktivin A, insulin, dan prostaglandin. Dan
diinhibisi oleh progesterone, opiate endogen,inhibin,dan follistatin.
2.
CRH di hslkan oleh trofoblas, fetal membranes,
dan desidua. Produksi CRH diatur oleh steroid, akan dihambat oleh progesterone,
akan ditingkatkan oleh glukokortikoid. Dirangsang oleh aktivin dan
interleukin,dan dihambat oleh inhibin dan nitric oxide. Kadar tertinggi
ditemukan pada saat persalinan. Kadar
CRH meningkat pada Stres
HCG (Human chorionic
Gonadotropin) diproduksi plasenta dan biasanya Ketika seorang Wanita melakukan
progam hamil, akan melakukan suntik hormon ini. Glikoprotein, half-life 24 hrs.
HCG terdiri dari 2 subunit, alfa(α),dan betha(β). Produksi dan sekresi HCG
akibat dari interaksi kompleks antara steroid kelamin, sitokin, GnRH, dan
faktor-faktor pertumbuhan. Endorfin penghambat utama sekresi HCG. Fungsi
HCG adalah menyokong korpus luteum dan mengambil alih fungsi LH pada sekitar
hari ke-8 setelah ovulasi, sehari setelah implantasi, saat β-HCG dapat
dideteksi pertama kali. Contoh kasus : pasien progam hamil di suntik hormone hCG,
seminggu setelah ovulasi akan memproduksi progesterone. HCG Disintese terutama
di dalam sinsitiotrofoblas. Kadar maksimal sekitar 100.000 IU/L dalam sirkulasi
maternal, dicapai pada minggu ke 8-10 kehamilan (pada minngu ini peran HCG
diambil alih oleh progesterone). Kadar hCG menurun sampai 10.000-20.000 IU/L
pada minggu ke 18-20 dan menetap pada level tersebut hingga aterm. Keabnormalan
HCG terdapat pada Dua kondisi klinis : pada penyakit trofoblastik dan
kehamilan. Penyakit trofoblastik :kadar β-hCG (3-100 kali lebih tinggi
dibandingkan dengan kehamilan normal). Titer hCG meningkat 1000-1500 IU/L, maka
ultrasonografi vaginal : kehamilan intrauterin.
Human Placental
Lactogen (HPL) pada human chorionic somatomammotropin
Sinsitiotrofoblas,Struktur
sangat mirip HGH. Paruh waktunya pendek, 15 menit; →indeks masalah plasenta. Pada
ibu, merangsang sekresi insulin dan produksi IGF-I dan menginduksi resistensi
insulin dan intoleransi karbohidrat. Meningkat dalam hipoglikemia dan
tertekan dalam hiperglikemia. Penurunan kadar glukose →penurunan insulin
dan peningkatan HPL, lipolisis dan kadar keton. Ketosis merusak perkembangan
dan fungsi otak janin. Kadar HPL darah berhubungan dengan fungsi plasenta. Tehnik
tehnik memonitor denyut jantung lebih prediktif dan sensitif dalam menilai kesejahteraan janin.
HUMAN CHORIONIC
THYROTROPIN (HCT)
Plasenta manusia
memiliki dua substansi tirotropik, yaitu :
1.
HCT : similar size and action dengan TSH
hipofise
2.
HCG memiliki aktivitas tirotrofik
intrinsik→Tirotropik plasenta yang kedua.
Human
Chorionic Adrenocorticotropin
Peningkatan
kortisol dan aldosteron ibu diakibatkan oleh ACTH dan (CRH) plasenta dan Estroga
progesterone dalam aksis sama. CRH dan ACTH plasenta tidak tertekan oleh
glukokortikoid. Oksitosin adalah stimulator poten terhadap produksi CRH
dan ACTH plasenta, Penurunan kadar CRH-binding protein menjelang masa
aterm meningkatkan availabilitas kortisol. Vasopresin menstimulasi sekresi ACTH
di dalam hipofise langsung maupun tak langsung. Bila CRH fetus dan maternal
naik akan terdapat kasus patologis seperti persalinan prematur, hipertensi,
asfiksia janin, dan retardasi pertumbuhan intrauterin.
SLIDE 46-51 BACA
SAJA
PROLAKTIN
Fungsi khusus
endokrin pada endometrium desidua adalah sekresi prolactin dan disintase selama
siklus menstruasi normal juga secara alamian saat hamil
SLIDE 53-58 BACA
SAJA
ENDROKINOLOGI
PERSALINAN
Terdapat
perubahan hormonal plasenta yang menyababkan kontraksi uterus. Dimulai dari
peningkatan sekresi kortisol (meningkat pada akhir kehamilan), dan memulai
rangkaian kejadian persalinan. Terdapat penurunan kadar progesterone karena
plasenta sudah tua. Penurunan potensial istirahat dari myometrium. Peningkatan
kadar progesterone diiringi peningkatan kadar estrogen.Merangsang kontraksi
yang ritmis, vaskularitas dan permabilitas, dan respons terhadap oksitosin.
Pada kondisi ini PGF2 juga meningkat.
Perubahan hormone
pada saat kehamilan akan meningkatkan factor penyebab prostaglandin.
Persalinan pada
manusia dimulai dari meningkatnya
kortisol secara dramatis di dalam cairan amnion, dimulai dari minggu ke 34-36,
yang dimana terdpaat korelasi dengan maturase pulmoner sehingga napas harus
diatur. Terdapat peningkatan kadar estrogen, serta penurunan local profuksi progesterone,
yang dianggap memegang peranan dalam peningkatan produksi prostaglandin.
Peranan penting otak janin pada keseluruhan proses oersalinan dimulai dari
peningkatan kasus CRH yang akan meningkatkan sekresi ACTH fetus. Paru-paru baru
matur Ketika fetus berusia minggu ke-34.
SLIDE 61. Bayi
berikan rangsangan hormone ke Ibu sehingga terdapat kontaksi uterus dan
terjadilah persalinan
Slide 62. Beberapa
kompartemen-kompartemen yang memberi rangsangan ke ibu
SLIDE 63-64 BACA
Slide 65
Penurunan Progesteron, Infeksa dan kelainan fetal (fetal distress dan
malnutrition) akan memproduksi CRH, sitokin, oristaglandin dan
metalloproteinases.
Slide 66 Kortisol
menghasilkan kelenjar pada bayi
Slide 67-72 BACA
TAMBAHAN : Pada
Wanita yang memiliki gangguan haid, androgen akan meningkat sehingga terlalu
banyak dan akan mengakibatkan Wanita memiliki rambut yang banyak
B.
Comments
Post a Comment