Skip to main content

CoCoLan : Kuliah Pengantar Perkembangan sel dan Patologi

 Peradangan dan Penyembuhan Jaringan

Reaksi yang timbul saat terjadi luka -> reaksi peradangan

Peradangan adalah respon fisiologis pertahan tubuh bila ada kerusakan jaringan

5 tanda-tanda peradangan : Rubor (redness), Tumor (bengkak), Kalor (panas), Dolor (nyeri), Function Laesa 

Benda asing masuk -> sel darah putih (NEB), memiliki banyak granula di dalam dirinya masing-masing memiliki fungsi yang berbeda fungsinya untuk mengurangi paparan bakteri yang masuk -> lalu kenapa harus ada tanda peradangan.

Bakteri masuk -> Makrofag dan neutrofil mencegah bakteri masuk -> PAMP (Pathogen Association Molecule Pattern) dan DAMP (Destructive Association Molecule Pattern), responnya sama hanya ligan dan reseptornya (RPP) yang berbeda -> Sel darah putih akan keluar dari endotel dengan cara mengerut. Pengerutan dibantu oleh granula yang memiliki kandungan histamin, nekrotin, dan prostaglandin. Hal ini mengakibatkan tekanan kapiler lebih tinggi dari pada tekanan jaringan -> bengkak dan nyeri.

Ketika ada benda asing masuk:

1. Inciting agent akan menganggu jaringan dengan beberapa faktor, lalu ada proses recruitment, dimana neutrofil akan keluar ke jaringan yang terjadi kerusakan, lalu minta pertolongan leukosit lainnya dan Monosit akan menghasilkan sel mast dan makrofag. 

2. Masih dalam proses onset (proses dimana inciting agent/ patogrn menyebabkan reaksi), leukosit akan mengeliminasi inciting.

3. Masuk ke proses resolusi (proses perbaikan), bila sel tubuh kita bagus

4. Adanya proinflamasi yang ditekan dan antiinflamasi dinaikan

5. Fagositosis, makrofag dan neutrofil memakan bakteri yang nanti akan menjadi debris lalu berapoptosis atau bermigrasi. Setelah dia kembali bermigrasi atau apoptosis, dia akan berhomeostatis

Tujuan Inflamasi:

  • memobilisasi sel-sel pertahanan
  • membatasi penyebaran patogen
  • membunuh patogen
  • Memulai perbaikan jaringan
  • Untuk bagian patologi saya akan lanjut ke bagian rincian adaptasi sel, karena di post sebelumnya sudah saya singgung banyak dan hampir mirip dengan perkuliahan dr. Maria.

    Dalam mikroskopik yang dapat terlihat adalah adaptasis dan nekrosis juga apoptosis. Cell injury tidak nampak secara mikroskopik namun secara theory dapat diketahui.

    Gambar atas. Perbedaan-perbedaan nekrosis dan apoptosis

    Stressor-stressor pada sel 

    Macam-macam Adaptasi sel

    A. Hipertrofi = ukuran sel bertambah namun jumlah sel tetap. 

    contoh fisiologis : bila suka olahraga, massa otot akan bertambah & Selama kehamilan uterus akan hipertrofi 

    Contoh patologis : Hipertensi; massa otot jantung bertambah. Bisa dilihat di gambar bawah.

    Keterangan gambar di atas; bagian kiri bawah, adalah keadaan ketika jantung mengalami hipertensi dan aliran darah menyempit dikarenakan adanya hipertrofi otot jantung. Bila keadaan hipertrofi tidak ditangani secepat mungkin dan jantung akan mengalami nekrosis jaringan (dapat dibuktikan dari jaringan berwarna kuning dalam otot jantung)

    GAMBAR : Mekanisme Hipertrofi

    B. Hiperplasia = Jumlah sel bertambah tetapi ukuran sel bertambah

    Fisiologis : Hormonal pada saat pubertas anak perempuan mengalami hiperplasia sel endometrium & Peningkatan massa jaringan stelah resepsi

    Patologis : Rangsangan growth hormon yang terus menerus sehingga jumlah selnya bertambah. BUKAN KANKER

    Image result for normal endometrium vs hyperplasia histopathology

    GAMBAR ATAS. Wanita umur 40 tahun dengan masalah mens lama (lebih dari seminggu) dan diluar waktunya (sebulan bisa 2 kali). Bisa terlihat dari hasil kuret endometrium terdapat gambar kelenjar yang seperti simple hyperplasia (jumlah banyak dan lebih padat) sangat berbeda dari normal endometrium. Bila berespons baik sel endometrium akan kembali normal.

    C. Atrofi = Ukurannya mengecil atau jumlah berkurang

    Etiologi : bila otot jarang digunakan maka otot akan mengecil, persyarafan otot putus, kurang gizi, berkurangnya suplai pembuluh darah, terjepit dan tertimpa benda berat karena degradasi protein meningkat. 

    Contoh : atrofi otak, bila otak terlalu lama tidak digunakan maka akan atrofi

    D. Metaplasia = diferensiasi sel, sel asli diganti dengan sel lain, biasanya epitel

    sel epitel squamos bila dirangsang terus menerus akan jadi collumnar, begitu juga sebaliknya

    Contoh: kasus perokok berat (pasif) atau orang dengan polusi udara tinggi saluran pernapasan akan menjadi squamos dari collumnar, bisa kembali bila berhentitapi bila ditekan terus menerus maka akan menjadi squamossa carcinoma (bentuk kanker).Perubahan terjadi seperti gambar dibawah.

    Lalu ada kasus dimana dari collumnar ke squamos pada batu kelenjar

    Kasus ketiga dari squamos ke collumnar pada Barrett esophagus dimana pasien seperti sakit mag, jadi ketika makan akan kembali lagi ke mulut akibat dari asam lambungnya naik ke esophagus.

    JEJAS SEL

    Durasi Sel secara biokimia 

    Jadi, kalau disimpulkan semakin lama durasi jejas semakin jelas efek yang terlihat, mulai dari menurunnya fungsi sel sampai terlihatnya perubahan morfologi sel. 

    Jejas Reversible :

    1. Fatty change, kasus yang paling umum adalah pada liver/hepar alkoholik yang berubah jadi sel lemak Untuk lebih jelas lagi ada dipost saya sebelumnya.

    GAMBAR ATAS. Perubahan morfologi tubulus ginjal. A. Normal B. Jejas Reversible C. Nekrosis

    NEKROSIS JARINGAN YANG WAJIB DIKETAHUI

    1. Koagulatif -> jaringan akan menjadi lebih lembek, semua organ yang mengalami iskemik pembuluh darah yang jadi infark akan mendapat nekrosis ini kecuali otak. 

    KETERANGAN GAMBAR DIATAS. Jaringan yang mati berwarna kuning

    2. Liquifactive -> secara makros, jaringan yang mati jadi cair karena ada debris bakteri yang jadi pus (nanah)

    3. Caseous -> etiologi yang paling sering adalah tuberculosis, seperti contoh dibawah ini

    NICE TO KNOW :

    Fat Necrosis : terdapat jaringan lemak tambahan biasanya ada pada payudara

    Fibrinoid necrosis

    bisa dilihat di post saya sebelumnya

    Comments

    Popular posts from this blog

    CoCoLan : Histologi Kulit

      Kulit Kulit memiliki nama lain = Integumen (Integere =  menyelubungi) ; latin. Kulit merupakan organ terbesar sekitar ±15 % dari  tubuh Fungsi Kulit: Menghalangi serangan  mikroorganisme Mengatur suhu tubuh Menerima rangsang Membuat vitamin D (dengan bantuan UV) Mendiagnosa penyakit Kulit berasal dari  : Ektodermal yang berkembang menjadi epidermis  Mesodermal lalu dermis Pembagian kulit  ada 2, yaitu Kulit tebal (tak ada folikel rambut) & Kulit tipis (ada folikel rambut). GAMBAR. Skematik Kulit Tipis Kulit Tebal Kulit ini memiliki Epidermis tebal dan Tidak berambut. Berlokasi pada telapak tangan dan  kaki. Ciri khasnya adalah terdapat finger mark (sidik jari/kerutan-kerutan jari). Kulit tebal dibagi menjadi 3 bagian, yaitu : Epidermis = lapisan basal sampai keratin Dermis = setelah basal ke bawah/profundus. Hypodermis = kelenjar lemak GAMBAR. Histologi Kulit Tebal. SC = Stratum Corneum, SG = Stratum Granulosum, SS= Stratum Spinosum, ER = Epidermis, D = Dermis.  Kulit Tipis memil

    AHA : Praktikum Ekstremitas posterior dan anterior

      6 Semitendinosus muscle 17 Biceps femoris muscle 21 Sartorius muscle 22 Semimembranosus muscle 23 Tendon of gracilis muscle 24 Tibial nerve 25 Medial head of gastrocnemius muscle 26 Common fibular nerve 27 Tendon of biceps femoris muscle 28 Lateral head of gastrocnemius muscle 1 Gluteus maximus muscle (divided) 2 Position of coccyx 3 Piriformis muscle 4 Superior gemellus muscle 5 Obturator internus muscle 6 Inferior gemellus muscle 7 Ischial tuberosity 8 Quadratus femoris muscle 12 Gluteus medius muscle 13 Adductor minimus muscle 14 Adductor magnus muscle 15 Long head of biceps femoris muscle 16 Iliotibial tract 1 Semitendinosus muscle 2 Semimembranosus muscle 3 Sartorius muscle 4 Tendon of gracilis muscle 5 Medial head of gastrocnemius muscle 11 Biceps femoris muscle 12 Plantaris muscle 13 Common fibular nerve 14 Lateral head of gastrocnemius muscle 15 Soleus muscle 18 Popliteal fossa 20 Popliteus muscle 21 Tendinous arch of soleus muscle 1 Anterior superior iliac spine 2 Inguinal l

    CoCoLan : Histologi Mata dan Telinga

      GAMBAR. Mata dari depan. Bisa dilihat ada 2 konjungtiva, konjungtiva posterior (berkelok-kelok & bercabang-cabang) dan konjungtiva siliaris (lurus). di ujung medial dekat hidung terdapat cactus medial dan di ujung lateral dekat telinga terdapat cactus lateral. Di mata juga terdapat saluran bernama punctus lateral. Anatomi mata  GAMBAR. Lensa di tengah karena ada zonulasi zeen. Ada sklera dan corpus silliaris (menggantung ligamentum). Kelopak Mata Terdiri dari : jaringan ikat, otot, kulit dan membran mukosa. Konjungtiva juga merupakan bentuk dari mukosa. GAMBAR. Pars cutanea memiliki rambut yang menutupi otot orticularis. Terdapat kelenjar membran antara lempeng tarsus. Bisa dilihat disini terdapat pars silliaris = tempat berbaris rapi sillia. Juga terdapat muara ductus yang menuju margo palpebra. Konjungtiva terdiri dari:  epitel  berlapis pipih tak bertanduk  sel Goblet  Stroma  dengan topografi:  Bulbi  Fornix  Palpebra  di mana konjungtiva palpebra melekat di palpebra pas muko