Skip to main content

CoCoLan : Inflamasi kronik

Slide 2 Definisi

Inflamasi kronik adalah inflamasi dengan durasi yang panjang (minggu atau bulan). Dalam kamus patologi ke-akutan dan kekronisan tergantung waktu terjadinya jadi tidak menentukan keparahan, tergantung kasusnya. Radang akut dapat menyebabkan kematian begitu juga radang kronis.

Contoh radang akut yang berpotensi menyebabkan kematian : Radang usus buntu yang sudah pecah dan tidak segera ditindak.

Contoh radang kronis yang berpotensi kematian : pasien DM yang memiliki ulcus pada kakinya dan sampai bernanah lalu menjalar ketubuhnya hingga pasien tersebut demam, ulcus tersebut dapat menyebabkan kehilangan fungsi kaki dan amputasi pada kaki. 

Contoh penyakit Akut yang berpotensi kematian : Stroke tiba-tiba

Contoh penyakit kronis yang berpotensi kematian : Hipertensi kronis

Radang kronis tak ada batas waktu ya

Slide 3 Etiologi Kenapa radang ada yang bisa sembuh atau kronis

1. Penyebabnya sulit untuk dihilangkan

2. Proses radang pada proses imunitas

3. Penyebabnya adalah toxin yang menyebabkan stress berkelanjutan ke organnya

Slide 4 Morfologi

1. Sel mononuklear (berinti satu) yang menguasai area untuk peradangan kronis (yaitu : makrofag, limfosit, sel plasma)

2. Kerusakan Jaringan, dimana strukturnya sudah tidak normal dan dapat mengakibatkan nekrosis dan batas tidak jelas

3. Bersamaan pada kerusakan jaringan terdapat proses penyembuhan jaringan (Angiogenesis, Fibrosis)

Slide 5 Perbedaan dengan Radang Akut

Kalau radang akut sel yang neutrofilik yaitu yang PMN

Secara makroskopis kita dapat melihat Bengkak dan merah

Slide 6 

Secara khusus radang kronis memiliki banyak sekali makrofag. 

Gambar : Penjelasan pembuatan makrofag. Pertama dari sel tulang belakang yang beredar di darah menjadi monosit. Makrofag berbentuk irregular dan seperti busa. Makrofag memiliki nama khusus tergantung organnya dan selalu ada bila ada radang

Slide 7 Bagaimana makrofag teraktivasi

Awalnya ditengah aliran pembuluh darah lalu bila ada sinyal radang -> Makrofag berusaha meninggalkan pembuluh darah sampai ke jaringan -> Berperan dalam inflamasi dan repairnya

 Slide 8 

Pada peradangan jangka pendek, jika iritan dihilangkan, makrofag akhirnya menghilang (baik mati atau masuk ke limfatik dan kelenjar getah bening). Larinya makrofag ke pembuluh limfe akan menyebabkan rasa tidak enak dalam organ contoh infeksi tenggorokan, ada rasa ganjal seperti menonjol di tenggorokan itu adalah kelenjar getah bening. 

Pada peradangan kronis, akumulasi makrofag tetap ada, sebagai akibat dari rekrutmen terus menerus dari sirkulasi dan proliferasi lokal di tempat peradangan.

Slide 9 

Sel utama selain makrofag di Inflamasi kronis : Limfosit dan plasma

Slide 10 

Meskipun neutrofil merupakan karakteristik peradangan akut, banyak bentuk peradangan kronis, terus menunjukkan sejumlah besar neutrofil. Hal ini dikarenakan adanya mikroba, bila mikrobanya belum mati maka neutrofil akan terus ada

1. Neutrofil diinduksi oleh mikroba persisten

2. Produk mediator dari makrofag teraktivasi & limfosit T

Selain infiltrat seluler, pertumbuhan pembuluh darah dan pembuluh limfatik sering menonjol pada peradangan kronis.

Pertumbuhan pembuluh darah ini dirangsang oleh faktor pertumbuhan, seperti VEGF, yang diproduksi oleh makrofag dan sel endotel.

Slide 11 Inflamasi Granulomatus

Pola khas peradangan kronis -> nekrosis kaseosa

Bisa berupa kondisi menular atau tidak menular

Granuloma: upaya seluler untuk mengandung agen penyebab yang sulit diberantas

Aktivasi kuat limfosit T yang mengarah ke aktivasi makrofag.

Slide 12 Penyakit Inflamasi Granulomatous

Gambar. Yang paling banyak penyebabnya adalah tuberculosis yang disebabkan oleh myobacterium tuberculosis. Yang kedua adalah lepra. Yang ketiga ada sifilis. Lalu, cat-scratch disease yang dapat disebabkan oleh cakaran kucing (kasus anak yang memiliki kucing, lalu mendapat cakaran kucing) dan tidak ada nekrosis caseos dan mirip tuberculosis. Crohn disease; terdapat ulcus yaang multiple dan banyak pada usus, biasanya nyeri perut dan muntah-muntah

Slide 13 

Isi dari granuloma adalah :

  • Agregasi makrofag = membuat kelompok dari makrofag 
  • Makrofag diubah menjadi sel mirip epitel -> setelah makrofag bergerombol, selnya akan seperti permukaan kulit atau mukosa usus. 
  • Agregasi dikelilingi oleh sel darah putih mononuklear (tepinya).
  • Seringkali, sel-sel epiteloid berfusi membentuk sel-sel raksasa (giant cells) di pinggiran atau di tengah granuloma 
  • Sel raksasa tipe Langhans 
  • Sel raksasa tipe benda asing
Slide 14
GAMBAR. Granuloma secara sistematis. Dimana bisa dilihat makrofag bergelombol dan sudah hampir mirip epithel (bagian yang gepeng). Di tepi luar terdapat sel limfosit (ungu tua). Di tengah (Warna hot pink) terdapat necrosis caseosa (tidak selalu ada, granuloma ada pada tuberculosis makanya ada). Juga terdapat giant cells.

Slide 15
GAMBAR. Macam-macam Giant cells. Langhans = seperti huruf U atau C. Foreignbody karena benda asing, inti banyak dan tak beraturan. Selebihnya ada pada neoplasma

Slide 16
Foreign Body Granuloma (granuloma dari benda asing) :

  • Dipicu oleh benda asing inert -> tidak bisa dicerna tubuh
  • Sel raksasa tipe benda asing
  • Bahan asing biasanya dapat diidentifikasi di pusat granuloma

Immune Granuloma

  • Disebabkan oleh berbagai agen yang mampu menginduksi respon imun yang diperantarai sel.
  • Protipe tersebut disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis.
  • Granuloma disebut sebagai tuberkel. -> tuberkulosis
  • Nekrosis kaseosa sentral.
Slide 17
GAMBAR. Granuloma tuberculosis secara mikrosopis

Slide 18
GAMBAR. Limphadenitis Tuberculosis; dimana benjolan sudah besar. Bisa ada nyeri bisa jadi tidak, tapi terdapat gejala tuberculosis.

Slide 19
Gambar. Tuberculosis pada mammae, bisa tidak diobati akan ada bekas jaringan fibrosis (mastitis tuberculosis)

Slide 20
Gambar : Warna putih bercak-bercak adalah daerah paru yang terkena nekrosis perkijuan. Penyakit yang diderita tuberculosis paru

Slide 21-22
GAMBAR MIKROSKOPIS TUBERCULOSIS GRANULOMA

Slide 23

Granuloma Surture
Post operasi yang tidak terabsorbsi tubuh dan akan menumbuhkan bengkak (hasil dari giant cells foreign body). Harus diambil lagi, akibat benang yang tak dapat diabsorbsi.

Slide 24
GAMBAR. Silicone granuloma, hasil dari perbesaran payudara dengan silikon. Implan silicon pecah ke jaringan lemak di dalamnya. 

Slide 25
Gout grabuloma. Hasil dari bengkak asam urat, kristal asam urat dikenali badan sebagai benda asing sehingga muncul granuloma. Lebih jelas melihat goutnya di gambar bawah.

Slide 27 

GAMBAR. Crohn's granuloma, bab darah, mual, dan muntah, dimana ada caseosa pada usus


LATIHAN STUDI KASUS DAPAT DILIHAT DI PPT

Comments

Popular posts from this blog

CoCoLan : Histologi Kulit

  Kulit Kulit memiliki nama lain = Integumen (Integere =  menyelubungi) ; latin. Kulit merupakan organ terbesar sekitar ±15 % dari  tubuh Fungsi Kulit: Menghalangi serangan  mikroorganisme Mengatur suhu tubuh Menerima rangsang Membuat vitamin D (dengan bantuan UV) Mendiagnosa penyakit Kulit berasal dari  : Ektodermal yang berkembang menjadi epidermis  Mesodermal lalu dermis Pembagian kulit  ada 2, yaitu Kulit tebal (tak ada folikel rambut) & Kulit tipis (ada folikel rambut). GAMBAR. Skematik Kulit Tipis Kulit Tebal Kulit ini memiliki Epidermis tebal dan Tidak berambut. Berlokasi pada telapak tangan dan  kaki. Ciri khasnya adalah terdapat finger mark (sidik jari/kerutan-kerutan jari). Kulit tebal dibagi menjadi 3 bagian, yaitu : Epidermis = lapisan basal sampai keratin Dermis = setelah basal ke bawah/profundus. Hypodermis = kelenjar lemak GAMBAR. Histologi Kulit Tebal. SC = Stratum Corneum, SG = Stratum Granulosum, SS= Stratum Spinosum, ER = Epidermis, D = Dermis.  Kulit Tipis memil

AHA : Praktikum Ekstremitas posterior dan anterior

  6 Semitendinosus muscle 17 Biceps femoris muscle 21 Sartorius muscle 22 Semimembranosus muscle 23 Tendon of gracilis muscle 24 Tibial nerve 25 Medial head of gastrocnemius muscle 26 Common fibular nerve 27 Tendon of biceps femoris muscle 28 Lateral head of gastrocnemius muscle 1 Gluteus maximus muscle (divided) 2 Position of coccyx 3 Piriformis muscle 4 Superior gemellus muscle 5 Obturator internus muscle 6 Inferior gemellus muscle 7 Ischial tuberosity 8 Quadratus femoris muscle 12 Gluteus medius muscle 13 Adductor minimus muscle 14 Adductor magnus muscle 15 Long head of biceps femoris muscle 16 Iliotibial tract 1 Semitendinosus muscle 2 Semimembranosus muscle 3 Sartorius muscle 4 Tendon of gracilis muscle 5 Medial head of gastrocnemius muscle 11 Biceps femoris muscle 12 Plantaris muscle 13 Common fibular nerve 14 Lateral head of gastrocnemius muscle 15 Soleus muscle 18 Popliteal fossa 20 Popliteus muscle 21 Tendinous arch of soleus muscle 1 Anterior superior iliac spine 2 Inguinal l

CoCoLan : Histologi Mata dan Telinga

  GAMBAR. Mata dari depan. Bisa dilihat ada 2 konjungtiva, konjungtiva posterior (berkelok-kelok & bercabang-cabang) dan konjungtiva siliaris (lurus). di ujung medial dekat hidung terdapat cactus medial dan di ujung lateral dekat telinga terdapat cactus lateral. Di mata juga terdapat saluran bernama punctus lateral. Anatomi mata  GAMBAR. Lensa di tengah karena ada zonulasi zeen. Ada sklera dan corpus silliaris (menggantung ligamentum). Kelopak Mata Terdiri dari : jaringan ikat, otot, kulit dan membran mukosa. Konjungtiva juga merupakan bentuk dari mukosa. GAMBAR. Pars cutanea memiliki rambut yang menutupi otot orticularis. Terdapat kelenjar membran antara lempeng tarsus. Bisa dilihat disini terdapat pars silliaris = tempat berbaris rapi sillia. Juga terdapat muara ductus yang menuju margo palpebra. Konjungtiva terdiri dari:  epitel  berlapis pipih tak bertanduk  sel Goblet  Stroma  dengan topografi:  Bulbi  Fornix  Palpebra  di mana konjungtiva palpebra melekat di palpebra pas muko