Fisiologi Belajar dan Memori
Semuanya diatur oleh CNS (Central Nervous System), terutama otal. Otak memiliki mekanisme pemahaman contohnya saat beretika. Perbedaan pola pikir manusia & binatang terjadi karena kinerja otak, seperti saat memahami sesuatu.
GAMBAR : Stimulus, yang muncul saat manusia dikejar binatang, terjadi karena proses berikut. Manusia melihat sesuatu lalu nervus opticus (N.II) akan menangkap cahaya di retina. Hal ini berlaku bila kita mendengar binatang meraung, saraf vestibulocochlear (N.VIII) akan menangkap suara dan menyalurkannya ke otak.
Divisi sensoris/aferen/tractus ascendent akan menghantar kan impuls ke reseptor lalu ke otak. Otak menerjemahkan informasi dan mengubahnya menjadi pemahaman (mental aktivitas learning system). Lalu pemahaman tersebut akan masuk ke tractus descendent/eferen yang dibagi menjadi 2 kinerja, yaitu sadar dan tidak sadar. Bila secara sadar, saraf motorik akan menerima rangsangan dan menginervasi otot skeletal. Sedangkan bila tak sadar, saraf otonom akan memperkerjakan saraf simpatis atau parasimpatis tergantung respons tubuhnya bagaimana. Hal ini membuat setiap orang dan setiap situasi, akan memberikan respons yang berbeda-beda karna pemahamannya juga berbeda.
GAMBAR : Dalam proses pemahaman, terdapat komponen sistem limbik yang bekerja yakni korteks serebri, substansia alba (white matter), substansia grissea (grey matter). Bila dipotong secara sagittal (dapat dilihat di gambar atas) terlihat jelas secara rinci gyrus, sulcus, dan komponen" lain limbik sistem. Komponen limbik sistem yang paling sering berperan adalah amygdala (letak : dekat bulbus olfaktori). Letak yang sangat berdekatan dengan bulbus olfaktori, akan mempengaruhi respons terhadap wangi. Maka dari itu wangi dapat mempengaruhi emosi.
Dalam proses belajar, perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai hasil dari pengalaman (Bloom 1988). Kupferman (1981) juga mengatakan, bahwa Belajar adalah proses dimana manusia, hewan menyesuaikan tingkah lakunya yang didapat dari hasil pengalaman. Memori ingatan adalah proses dimana informasi belajar disimpan dan dapat dibaca kembali. Memori dapat disimpan dan diingat kembali, contohnya saat mengingat-ingat sesuatu . Agar ingatan bertahan lama, mahluk hidup memerlukan pengulangan informasi.
Di dalam pembelajaran (Learning) terdapat beberapa komponen, yakni knowledge acquisition, Associative, Non-associative, Including Habituation, & sensitized. Bila tidak diulang, pembelajaran bisa dilupakan. Memory terdiri dari retention (penyimpanan) & recall (pengeluaran informasi). Biasanya dari pembelajaran yang disimpan akan melibatkan hippocampus dan memory trace (jejak memori), Memori yang masuk akan menjadi Short term & working (hanya 20% yang dimasukkan memori). Sedangkan bila ingin masuk ke Long term, harus terjadi pengulangan informasi. Memori juga dipengaruhi mood, kondisi tubuh, dan emosi.
Mekanisme Learning:
- Habituasi : Menurunnya respon refleks tingkah laku terhadap stimulus bila stimulus diulang-ulang dan tdk menimbulkan efek berbahaya. Habituasi terjadi bila ancaman tidak mengancam
- Sensitisasi (Pseudoconditioning) : Peningkatan respon refleks terhadap rangsangan yang menimbulkan bahaya. Maka dari itu, responsnya adalah akan selalu berusaha menghindari.
- Ingatan memiliki beberapa tahap & selalu berubah. (tergantung pola pikir manusia)
- Ingatan jangka panjang -> perubahan fisik pd otak
- Jejak ingatan didistribusikan di seluruh sistem saraf.
- Hipokampus dan lobus temporal memiliki fungsi unik -> proses ingatan manusia
- Ingatan Jangka Pendek : suatu proses aktif dan terbatas, tdk meninggalkan bekas. Diperantarai oleh Post tetanic potensiation (inhibisi presinaptik). Jangka waktunya detik/jam. Letak : hippocampus dan lobus temporal.
- Ingatan Jangka Panjang : dihasilkan oleh perubahan struktur pd sistem saraf karena aktivasi berulang terhadap lingkaran neuron : dari korteks -> thalamus / hipokampus -> korteks : jangka hari s/d tahun
Comments
Post a Comment