Skip to main content

CoCoLan : Hormon

Bahan kimia pembawa sinyal yang dibentuk dalam sel-sel khusus (sifatnya spesifik) yang terdapat dalam kelenjar endokrin. Hormon di sekresikan kedalam darah dan disalurkan ke sel atau organ target. Konsentrasi yang sangat kecil antara 10-9 – 10-15 M. -> berikan efek yang sangat besar. Transpor hormon sering kali terjadi dalam bentuk ikatan reversibel dengan protein plasma. (tergantung jenis hormon). Kerja hormon pada tingkat sel dimulai dengan pengikatan hormon dengan reseptor spesifik.

Hormon dapat diklasifikasikan berdasarkan komposisi kimia, sifat kelarutan, lokasi reseptor dan sifat sinyal

Dari tempat reproduksinya :

• Hormon endokrin = dari sistem pembuluh darah. Transpor berlangsung sebagian besar melalui darah contohnya insulin.

• Hormon parakrin. Hormon yang dihasilkan berpengaruh lokal terhadap sel-sel disekitarnya, contohnya hormon disaluran cerna.

• Hormon autokrin. Hormon yang dihasilkan berpengaruh langsung ke selnya sendiri contohnya prostaglandin


Hypothalamus merupakan pusat pengaturan hormon. Dari hypothalamus dilanjutkan dengan kelenjan ptiuari yang dibagi benjadi 2 lobus, yakni lobus anterior dan lobus posterior. 

Kelenjar thyroid banyak terdapat di anak-anak untuk menghasilkan kimusin sebagai bentuk pertahanan tubuh. lalu saat dewasa akan mengecil.

Regulasi hormon ada 2, yakni umpan balik negatif dan umpan balik positif. Kalau dibutuhkan hormon memberi informasi ke sistem yang lebih tinggi co: saat darah membutuhkan insulin

Mekanisme Kerja Hormon

dari tempat sekresi menuju reseptor.
Setiap hormon memiliki sifat yang sangat spesifik, reseptor berada di dalam permukaan sel atau reseptor di dalam sel tergantung sifat sekresi hormon. bila hidrofilik harus berikatan dulu dengan reseptor di luar sel, hal ini dikarenakan struktur dinding sel yang lipid bilayer

RESEPTOR HORMON
Ada dua macam reseptor hormon:
1.Reseptor yang mengikat hormon di luar sel.
Hormon polipeptida, protein, dan katekolamin terikat reseptor pada membran plasma → menyalur fungsi ke intrasel melalui aktivitas enzim adenilil siklase (dari mekanisme signalling hormon)→cAMP dan
fosfolipase C→Ca++
2.Reseptor yang mengikat hormon intraselluler
Hormon Steroid dan Tiroid,→Transkripsi


Autokrin : mampu enstimulasi hormon contohnya di pankreas ada sel alpha dan sel beta

Parakrin : menstimulasi organ yang jauh co : neuronokrin, yang menstimulasi hipotalamus anterior yang nanti memproduksi sinyal

Endokrin 



Dari pembagian kelompok menurut sifat signalling/struktur, ada dalam bentuk asam amino (dalam bentuk peptida dan  ada yang golongan lipid co : hormon steroid dan sex hormon. Asam amino targetnya di perm. sel, sedangkan lipid ada di dalam sel. 

Hormon lipofilik masuk kedalam sel berikatan dengan suatu reseptor spesifik contoh hormon steroid dan tiroksin. Hormon hidrofilik berikatan pada bagian luar sel sasaran pada reseptor spesifik yang difiksasi dalam membran sel. Pembentukan second mesenger di bagian dalam membran sel akan mengatur respon sel- sel sasaran terhadap hormon melalui reaksi lainnya. asam amino seperti halnya semua peptida dan proteohormon termasuk dalam kelompok hormon hidrofilik.

Aktivasi Hormon hidrofilik yang melibatkan g-protein dan sistem second massenger.

proses transkripsi dengan hormon steroid yang mengaktifkan proten hsp-90

Tiroid
• Hormon tiroid merangsang glikolisis, pembentukan kolesterol serta perubahan kolesterol menjadi garam empedu. Jadi jika tiroid bermasalah maka badannya akan menjadi lebih hangat dan mudah berkeringat (hyperthiroid)
• pembentukan glukosa hati. T3 meningkatkan penyerapan glukosa oleh sel otot, merangsang pembentukan protein melalui efek stimulatorik pada ekspresi gen sehingga pertumbuhan otot meningkat. Hormon tiroid meningkatkan kepekaan otot terhadap kerja glikogenolitik epinefrin.  Efek T3 nenyebabkan glikolisis di otot meningkat.
• Hormon tiroid meningkatkan kepekaan sel B pankreas sekresi insulin. 
• Hormon tiroid juga berperan pada respon akut terhadap pajanan dingin melaului T3 yang meningkatkan pembentukan panas melalui jalur oksidasi yang menghasilkan ATP.

• Tetraidotironin (Tiroksin, T4) dan Triiditironin (T3)
• Sintesa dimulai dari
  • • trapping I dari darah ke sel acinar melawan gradien elektrokimia ,
  • • oxidasi iodine yng akan teriodinasi oleh residu protein tirosil menjadi tiroglobulin
  • • Selanjutnya membentuk iodotirosin ,
  • • Coupling dari residu monoiodotirosin dan diiodotirosin pada tiroglobulin untuk bentuk T3 dan T4
Bagaimana mekanisme pelepasan thyroid?

Thyroid-releasing hormon, bila release berarti dari hipofisis anterior. 

Comments

Popular posts from this blog

CoCoLan : Histologi Kulit

  Kulit Kulit memiliki nama lain = Integumen (Integere =  menyelubungi) ; latin. Kulit merupakan organ terbesar sekitar ±15 % dari  tubuh Fungsi Kulit: Menghalangi serangan  mikroorganisme Mengatur suhu tubuh Menerima rangsang Membuat vitamin D (dengan bantuan UV) Mendiagnosa penyakit Kulit berasal dari  : Ektodermal yang berkembang menjadi epidermis  Mesodermal lalu dermis Pembagian kulit  ada 2, yaitu Kulit tebal (tak ada folikel rambut) & Kulit tipis (ada folikel rambut). GAMBAR. Skematik Kulit Tipis Kulit Tebal Kulit ini memiliki Epidermis tebal dan Tidak berambut. Berlokasi pada telapak tangan dan  kaki. Ciri khasnya adalah terdapat finger mark (sidik jari/kerutan-kerutan jari). Kulit tebal dibagi menjadi 3 bagian, yaitu : Epidermis = lapisan basal sampai keratin Dermis = setelah basal ke bawah/profundus. Hypodermis = kelenjar lemak GAMBAR. Histologi Kulit Tebal. SC = Stratum Corneum, SG = Stratum Granulosum, SS= Stratum Spinosum, ER = Epidermis, D = Dermis.  Kulit Tipis memil

AHA : Praktikum Ekstremitas posterior dan anterior

  6 Semitendinosus muscle 17 Biceps femoris muscle 21 Sartorius muscle 22 Semimembranosus muscle 23 Tendon of gracilis muscle 24 Tibial nerve 25 Medial head of gastrocnemius muscle 26 Common fibular nerve 27 Tendon of biceps femoris muscle 28 Lateral head of gastrocnemius muscle 1 Gluteus maximus muscle (divided) 2 Position of coccyx 3 Piriformis muscle 4 Superior gemellus muscle 5 Obturator internus muscle 6 Inferior gemellus muscle 7 Ischial tuberosity 8 Quadratus femoris muscle 12 Gluteus medius muscle 13 Adductor minimus muscle 14 Adductor magnus muscle 15 Long head of biceps femoris muscle 16 Iliotibial tract 1 Semitendinosus muscle 2 Semimembranosus muscle 3 Sartorius muscle 4 Tendon of gracilis muscle 5 Medial head of gastrocnemius muscle 11 Biceps femoris muscle 12 Plantaris muscle 13 Common fibular nerve 14 Lateral head of gastrocnemius muscle 15 Soleus muscle 18 Popliteal fossa 20 Popliteus muscle 21 Tendinous arch of soleus muscle 1 Anterior superior iliac spine 2 Inguinal l

CoCoLan : Histologi Mata dan Telinga

  GAMBAR. Mata dari depan. Bisa dilihat ada 2 konjungtiva, konjungtiva posterior (berkelok-kelok & bercabang-cabang) dan konjungtiva siliaris (lurus). di ujung medial dekat hidung terdapat cactus medial dan di ujung lateral dekat telinga terdapat cactus lateral. Di mata juga terdapat saluran bernama punctus lateral. Anatomi mata  GAMBAR. Lensa di tengah karena ada zonulasi zeen. Ada sklera dan corpus silliaris (menggantung ligamentum). Kelopak Mata Terdiri dari : jaringan ikat, otot, kulit dan membran mukosa. Konjungtiva juga merupakan bentuk dari mukosa. GAMBAR. Pars cutanea memiliki rambut yang menutupi otot orticularis. Terdapat kelenjar membran antara lempeng tarsus. Bisa dilihat disini terdapat pars silliaris = tempat berbaris rapi sillia. Juga terdapat muara ductus yang menuju margo palpebra. Konjungtiva terdiri dari:  epitel  berlapis pipih tak bertanduk  sel Goblet  Stroma  dengan topografi:  Bulbi  Fornix  Palpebra  di mana konjungtiva palpebra melekat di palpebra pas muko